Selasa, 28 Oktober 2008

History

INTISARI
Latar Belakang: Sejak tahun 1995, WHO merekomendasikan program
Pemberantasan TBC dengan menggunakan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Strategi DOTS ini
dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi, sehingga Bank Dunia
menyatakan bahwa strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang
paling cost-effective.
Kinerja program P2TB di Kota Sukabumi dalam 3 tahun terakhir,
khususnya CDR selalu diatas target. Pencapaian tersebut belum termasuk
penemuan kasus dari rumah sakit, padahal rumah sakit sangat potensial
dalam penemuan kasus, karena masih ada sekitar 40 % penderita yang
memilih rumah sakit pada kunjungan pertamanya.
Sampai pertengahan tahun 2006, rumah sakit R.Syamsudin belum
melaksanakan strategi DOTS dalam penatalaksanaan kasus TBC yang
ditemukannya.
Tujuan: Mendeskripsikan bentuk implementasi strategi DOTS yang akan
dijalankan di RSUD.R.Syamsudin Kota Sukabumi.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian action research karena
pada penelitian ini ada intervensi dan adanya partisipasi responden.
Populasi penelitian adalah RSUD. R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi,
sedang subjek penelitian adalah para stakeholder internal rumah sakit.
Metode analisis yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif.
Hasil dan Pembahasan: Dari aspek model penerapan strategi DOTS
yang akan diterapkan, terdapat beberapa karakteristik: 1). Model yang
akan diterapkan tidak bersifat kaku, artinya semua proses akan di evaluasi
oleh tim DOTS rumah sakit dan penyempurnaan / perbaikan akan terus
dilakukan; 2). Poli DOTS hanya buka 2 kali tiap minggunya, yaitu pada
setiap hari Senin dan Rabu; 3). Poli DOTS untuk sementara berada di
salah satu ruangan di Poli Paru, namun telah disiapkan ruangan baru
yang permanen; 4). Sampai akhir tahun 2007, di Poli DOTS secara
bergantian akan diperbantukan tenaga pengelola program TBC dari
Puskesmas, yang akan membantu Poli DOTS dalam segi administasi
program.
Kesimpulan dan Saran: Model implementasi strategi DOTS yang akan
diterapkan di RSUD.R.Syamsudin, secara umum tidak jauh berbeda
dengan model penerapan strategi DOTS yang telah dibuat dan
dikembangkan oleh Komite DOTS Propinsi DIY dan tidak menyimpang
dari buku Pedoman Penerapan DOTS di Rumah Sakit yang diterbitkan
Depkes R.I. Diperlukan tim DOTS rumah sakit yang kuat agar jejaring bisa
berjalan efektif.

Tidak ada komentar: